KUNCI RAMADAN
Ramadhan adalah karunia yang luar biasa!
Alhamdulillah karunia ini teramat sangat berharga. Tapi, akankah kesempatan
berpuasa dapat dijalani sampai akhir? Untuk bisa meraih sukses di bulan
Ramadhan ini, ada tiga kunci yang harus kita perhatikan.
Kunci pertama, Ramadhan adalah syahrul muhasabah
(bulan bercermin diri).
“Bila bulan Ramadhan tiba, maka dibukalah
pintu-pintu surga, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan pun dibelenggu.”
(HR. Muslim)
Ramadhan merupakan momen penting dan sangat tepat untuk melihat diri
kita yang sebenarnya, apa adanya. Karena selama Ramadhan Allah dengan kuasa-Nya
membelenggu syetan-syetan. Maka janganlah lagi menuduh syetan ketika kita suka
melanggar tuntunan Allah dan bermaksiat kepada-Nya di bulan Ramadhan ini.
Itulah kita yang sesungguhnya. Syetan sudah tidak berdaya menggoda manusia di
bulan Ramadhan. Berarti pula setiap muslim sangat mungkin memperbaiki
kepribadiannya dengan mudah selama bulan Ramadhan ini.
Kunci kedua, Ramadhan adalah syahrut tarbiyah
(bulan pembinaan diri).
Selama sebulan Allah men-training hamba-Nya agar
dengan pelatihan ibadah Ramadhan. Dalam pelatihan ini, seorang muslim bisa
mendapat gelar agung ‘muttaqin’. Gelar ini jauh lebih tinggi dari gelar
Profesor, Doktor, dokterr, insinyur dan sebagainya, karena semua gelar ini
diberikan oleh manusia sedangkan gelar ‘muttaqin’ adalah gelar dari Allah Sang
Pencipta dan Penguasa tunggal seluruh alam raya. Jika demikian, maka Ramadhan
dengan segala jenis ibadah di dalamnya menuju pembentukan pribadi taqwa harus
memiliki sentuhan hati, fisik, aqliyah, akhlak, dan juga sosial.
Hati orang arang yang berpuasa seharusnya
merasakan nikmatnya zikrullah dan manisnya ibadah dengan ruh keikhlasan yang
menyejukkan hati. Sebagaimana Rasulullah menyampaikan hadits qudsi; “Semua
amalan anak Adam untuknya kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku.” Fisiknya
sepertinya tidak mengenal lelah padahal ia sedang berpuasa, tidak makan dan
tidak minum. Subhanallah, keajaiban tuntunan hidup dari Allah. Bukankah perang
Badar yang hebat itu terjadi di bulan Ramadhan? Dan Rasulullah saw beserta para
sahabat justru memenangkannya. Maka fisik orang yang sedang puasa bagi
orang-orang yang soleh tidak mengenal kamus tidur melulu sepanjang hari-hari
Ramadhan.
Akhlak yang lebih menawan juga harus terbentuk
selama Ramadhan. Karena puasa sejatinya bukanlah sekadar tidak makan dan minum
tapi juga menahan diri agar tidak muncul akhlak yang tercela. Subhanalah,
bagaimana tidak menawan, Allah dan Rasulullah membimbing orang-orang yang
berpuasa agar tidak membalas kejahatan yang dideritanya. Jika demikian
mungkinkah orang yang membiasakan diri tidak membalas kejahatan orang lain akan
iseng memulai kejahatan kepada orang lain? Inilah bimbingan Ilahiyah: Apabila
sesorang diantara kalian sedang berpuasa maka janganlah ia berkata kotor dan
janganlah membuat suasana gaduh dan apabila seseorang memaki dia dan
menantangnya berkelahi maka katakanlah: ‘Aku sedang berpuasa.’
Suasana sosial kemasyarakatan juga terasa indah
dan begitu damai selama Ramadhan. Dengan ringan hati setiap muslim berebut
memberi takjil dan buka puasa. Para dermawan sangat peduli pada para fakir
miskin dan anak yatim. Suasana persaudaraan semakin nampak. Ramadhan benar-benar
bulan istimewa.
Kunci ketiga, Ramadhan adalah syahrud dua’ (bulan
berdoa).
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Ayat ini terletak persis setelah ayat tentang
puasa Ramadhan. Ini menunjukkan betapa sangat pentingnya doa-doa di bulan
Ramadhan khususnya pada sepertiga malam yang terakhir. Tidak ada kekecewaan
sedikitpun bagi yang memohon pada Allah. Berdoa berarti yakin akan dikabulkan.
Berdoa berarti ada harapan besar di masa depan. Berdoa menunjukkan kedekatan.
Berdoa berarti ada kesadaran bahwa kita butuh pada Allah. Dan berdoa berarti
sikap tawadhu’, jauh dari kesombongan. Juga, berdoa berarti kesuksesan sedang
menanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar